DEKONSTRUKSI SOSIAL ATAS TOPO BAGI MASKULINITAS PRIA DI DESA RATOGESA KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA, FLORES NUSA TENGGARA TIMUR.

ROPA, PETRUS KANISIUS (2016) DEKONSTRUKSI SOSIAL ATAS TOPO BAGI MASKULINITAS PRIA DI DESA RATOGESA KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA, FLORES NUSA TENGGARA TIMUR. Masters thesis, Universitas Sebelas Maret.

Preview

PDF Download (285Kb) | Preview

Abstract

Topo atau parang bagi masyarakat suku Ngada adalah bagian keseharian yang tidak dapat terpisahkan layaknya telpon selular bagi masyarakat perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi sosial dan bentuk-bentuk konstruksi maskulinitas pria suku Ngada, dekonstruksi sosial atas topo atau parang bagi maskulinitas pria di Desa Ratogesa dan dimensi internal dan eksternal yang menyebabkan dekonstruksi sosial atas topo. Teori yang digunakan dalam menganalisa topik ini adalah teori dekonstruksi sosial dari Jacques Derrida dengan pendekatan pluralitas makna terkait makna topo yang kemudian di dekonstruksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya konstruksi sosial atas topo di Desa Ratogesa adalah sebagai alat bertani, dan menyembelih hewan kurban. Bentuk-bentuk maskulinitas pria suku Ngada di Desa Ratogesa meliputi rasionalitas maskulin, maskulinitas fisik dan maskulinitas kinerja. Dekonstruksi sosial atas topo atau parang bagi maskulinitas pria di Desa Ratogesa meliputi, kewibawaan, kejantanan, keperkasaan dan keberanian serta sebagai alat pelindung. Dimensi internal dan eksternal yang menyebabkan dekonstruksi sosial atas topo atau parang bagi pria di Desa Ratogesa antara lain, dimensi internal meliputi, jenis pekerjaan, kelas sosial masyarakat, kompetisi dan tingkat kebutuhan. Sedangkan dimensi eksternal meliputi budaya patriarkhi, teknologi, dan pengaruh budaya masyarakat lain. Kata Kunci : Konstruksi Sosial, Dekonstruksi Sosial, Topo, Maskulinitas

Actions (login required)